Pengertian
Mitigasi Bencana Alam dan Penanganannya
April 28, 2017
Mitigasi Bencana Alam – Bencana alam adalah konsekuensi dari kombinasi
aktivitas alami dan aktivitas manusia, seperti Banjir bandang, gempa bumi,
letusan gunung, dan tanah longsor. Karena ketidakberdayaan manusia serta kurang
baiknya manajemen keadaan darurat, sehingga dapat menyebabkan kerugian dalam
bidang keuangan dan struktural, bahkan sampai kematian.
Akan tetapi setidaknya resiko bencana
alam dapat diminimalisir dengan melakukan upaya-upaya yang bersifat struktural
maupun non-struktural. Upaya-upaya itulah yang sering disebut sebagai Mitigasi.
Berikut Penjelasan terkait dengan mitigasi.
Pengertian Mitigasi Bencana Alam
Arti Mitigasi adalah Adalah serangkaian upaya yang dilakukan untuk
mengurangi resiko bencana, baik secara fisik struktural melalui pembuatan
bangunan-bangunan fisik, maupun non fisik-struktural melalui penyadaran dan
peningkatan kemampuan menghadapi ancaman bencana.
Secara konteks, Bencana dibagi menjadi dua macam:
– Bencana Alam
Bencana alam adalah suatu bencana yang
disebabkan oleh faktor alam. Seperti gempa bumi, Tsunami, banjir, gunung
meletus, angin puting beliung, tanah longsor dan lain-lain.
– Bencana Sosial
Bencana sosial adalah suatu bencana yang
diakibatkan oleh manusia. Seperti penyakit masyarakat, konflik dan teror.
Jenis Mitigasi Bencana
Mitigasi bencana terbagi menjadi dua
macam, yaitu mitigasi struktural dan mitigasi non struktural. berikut
penjelasannya,
a) Mitigasi Struktural
Mitigasi strukural adalah serangkaian
upaya untuk meminimalkan bencana yang dilakukan melalui pembuatan
bangunan-bangunan fisik serta dengan menggunakan pendekatan teknologi.
Contoh dari mitigasi struktural adalah
pembuatan kanal khusus untuk pencegahan banjir, alat pendeteksi akitivitas
gunung yang masih aktif, bangunan yang tahan gempa, dan juga alat pendeteksi
dan peringatan jika terjadinya gelombang Tsunami.
b) Mitigasi Non-Struktural
Mitigasi non –struktural adalah
serangkaian upaya mengurangi dampak bencana selain dari mitigasi struktural.
Seperti upaya pembuatan kebijakan dan pembuatan suatu peraturan.
Contoh dari mitigasi non struktural
adalah pembuatan Undang-Undang Penanggulangan Bencana, pembuatan tata ruang
kota yang baik, capacity building masyarakat, ataupun menghidupkan berbagai
aktivitas lain yang berguna untuk menambah pengetahuan masyarakat.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam Mitigasi Bencana
Alam
Berdasarkan pengertian bencana alam
diatas, di Dunia ini banyak sekali bencana-bencana yang diakibatkan oleh alam.
berikut ini langkah-langkah yang harus dilakukan dalam mitigasi bencana, agar
resiko dari bencana tersebut dapat diminimalisir
A. Mitigasi Bencana Banjir
Mitigasi bencana alam banjir dapat
dilakukan dengan cara:
1. Melakukan pengawasan penggunaan lahan serta
perencanaan lokasi tepat untuk menempatkan fasilitas-fasilitas vital yang
rentan terhadap banjir kepada daerah yang aman
2. Menyesuaikan desain bangunan di daerah banjir.
didesain harus tahan terhadap banjir dan dibuat bertingkat
3. Membangun segala infrastruktur kedap air
4. Membuat tanggul atau tembok penahan disepanjang sungai
serta membuat tembok laut sepanjang pantai yang rawan badai atau tsunami.
Karena Tanggul atau tembok penahan akan sangat membantu ketika bencana banjir
datang
5. Melakukan Pembersihan sedimen
6. Membuat saluran drainase yang baik
7. Meningkatan kewaspadaan terhadap daerah rawan banjir
8. Mendesain bangunan rumah yang tahan banjir (mengunakan
material tahan air, membuat pondasi yang kuat)
9. Selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap lingkungan
sekitar (seperti penggundulan hutan
10. Membuat pelatihan tentang kewaspadaan banjir, seperti
cara penyimpanan perbekalan, tempat istirahat atau tidur di tempat yang aman
(daerah yang tinggi)
Baca
Juga tentang Pemanasan Global
B. Mitigasi Bencana Longsor
Mitigasi bencana alam Tanah Longsor
dapat dilakukan dengan cara:
1. Membuat permukiman dan fasilitas utama lainnya yang
mendukung di daerah rawan bencana
2. Menyarankan untuk merelokasi tempat tinggal ke tempat
yang lebih aman dan jauh dari tebing.
3. Menyarankan pembangunan pondasi tiang pancang di
setiap bangunan untuk menghindari bahaya liquefation
4. Menyarankan pembangunan pondasi yang menyatu di setiap
bangunan, untuk menghindari penurunan yang tidak seragam (differential
settlement)
5. Menyarankan pembangunan utilitas yang ada di dalam
tanah harus bersifat fleksibel
6. Mengurangi tingkat keterjalan lereng atau tebing
C. Mitigasi Bencana Gunung Berapi
beritadaerah.co.id
Mitigasi bencana alam gunung berapi
dapat dilakukan dengan cara:
1. Membuat perencanaan lokasi terhadap pemanfaatan lahan
untuk aktivitas harus jauh atau di luar dari kawasan rawan bencana
2. Hindari tempat-tempat yang sekiranya bakal menjadi
aliran lava
3. Membuat struktur bangunan yang tahan akan api
4. Mendesain bangunan menjadi bangunan yang tahan
terhadap tambahan beban akibat abu gunung api
5. Membuat titik pengungsian yang permanen, terutama di
sekitar gunung api yang sering meletus, misalnya Gunung Merapi (DIY, Jateng),
Gunung Semeru (Jatim), Gunung Sinabung (Sumatra Utara) dan lain sebagainya
6. Meberikan sosialisasi, berupa penyuluhan kepada
masyarakat yang bermukim di sekitar gunung api, untuk mengetahui posisi tempat
tinggalnya pada peta kawasan rawan bencana gunung api
7. Mensosialisasikan kepada masyarakat yang bermukim di
sekitar gunung api, tentang cara menghindar serta tindakan yang harus dilakukan
ketika terjadi letusan gunung api
8. Mensosialisasikan kepada masyarakat, tentang arti dari
peringatan dini yang diberikan oleh petugas atau pengamat gunung api
9. Mensosialisasikan kepada masyarakat untuk melakukan
koordinasi dengan petugas atau Pengamat Gunung api
D. Mitigasi Bencana Gempa Bumi
ssl.cf2.rackcdn.com
Mitigasi bencana alam gempa bumi dapat
dilakukan dengan cara
1. Memastikan bangunan harus dibangun dengan konstruksi
tahan getaran atau gempa
2. Mengikuti standard kualitas bangunan untuk
Memastikan bangunan kuat terhadap getaran atau gempa
3. Membuat fasilitas umum dengan standard kualitas yang
tinggi
4. Memastikan bangunan-bangunan vital yang telah ada
tebangun dengan kuat
5. Merencanakan penempatan pemukiman untuk mengurangi
tingkat kepadatan hunian di daerah rawan bencana
E. Mitigasi Bencana Tsunami
pappiptek.lipi.go.id
Mitigasi bencana alam Tsunami dapat
dilakukan dengan cara:
1. Meningkatan kesiapsiagaan serta kewaspadaan tenhadap
bahaya tsunami
2. Memberikanpenyuluhan kepada masyarakat tentang
karakteristik dan pengenalan bahaya tsunami
3. Mebuat alat peringat tsunami atau Early Warning System
4. Membangun tembok penahan tsunami pada garis pantai
yang berpotensi mengakibatkan bahaya
5. Melakukan Penanaman mangrove serta tanaman lainnya
sepanjang garis pantai yang dapat meredam ombak tsunami
6. Membuat bangunan tempat untuk evakuasi yang aman di
sekitar daerah pemukiman. Tempat atau bangunan ini harus cukup tinggi dan mudah
diakses untuk menghidari ketinggian tsunami
F. Mitigasi Bencana Kebakaran
mmc.tirto.id
Mitigasi bencana alam Kebakaran dapat
dilakukan dengan cara:
1. Memberikan sosialisasi terkait Pencegahan dan
Penanganan Kebakaran
2. Peningkatan penegakan hukum
3. Membentuk pasukan pemadaman kebakaran khususnya untuk
penanganan kebakaran secara dini
4. Membuat waduk-waduk kecil, Bak penampungan air serta
Hydran untuk pemadaman api
5. Melakukan pengawasan terhadap pembakaran lahan serta
memperketat perizinan bagi yang ingin pembukaan lahan baru.
6. Melakukan reboisasi terhadap daerah yang telah
terbakar dengan tanaman yang beragam
7. Meningkatkan kesiapsiagaan serta partisipasi aktif
dalam pemadaman awal kebakaran di daerahnya
G. Mitigasi Bencana Kekeringan
newsth.com
dapat dilakukan dengan cara:
1. Melakukan pengelolaan air secara bijaksana, yaitu
dengan mengganti penggunaan air tanah dengan penggunaan air permukaan, dengan
cara pembuatan waduk serta pembuatan saluran distribusi yang efisien
2. Mengkonservasi tanah dan mengurangai tingkat erosi
dengan pembuatan check dam ataupun reboisasi
3. Mengganti penggunaan bahan bakar kayu menjadi bahan
bakar minyak untuk menghindari penebangan hutan atau tanaman
4. Memberikan sosialisasi berupa Pendidikan dan pelatihan
terkait dengan kekeringan
5. Memperbaiki daerah yang tandus dengan memaksimalkan
pengelolaan Iahan, pengelolaan hutan, waduk peresapan dan irigasi
H. Mitigasi Bencana Angin Puting Beliung/Topan
i.ytimg.com
dapat dilakukan dengan cara:
1. Memastikan struktur bangunan kuat serta memenuhi
syarat teknis agar mampu bertahan terhadap gaya angin yang kencang.
2. Memperhitungkan beban angin khususnya di daerah yang
rawan angin topan dengan cara menerapan aturan standar bangunan yang ada
3. Menempatkan lokasi pembangunan pada daerah yang
terlindung agar terhindar dari serangan angin puting beliung atau topan
4. Melakuakan Penghijauan dengan cara menanam pohon untuk
meredam gaya angin
I. Mitigasi Bencana Wabah Penyakit
mmc.tirto.id
dapat dilakukan dengan cara:
1. Menyiapkan masyarakat secara luas termasuk aparat
pemerintah yang menangani masalah kesehatan dan juga lintas sektor terkait,
untuk memberikan pemahaman terhadap risiko bila wabah terjadi. Serta bagaimana
cara-cara menghadapinya bila suatu wabah terjadi melalui kegiatan sosialisasi
yang berkesinambungan.
2. Memberikan penyuluhan serta sosialisasi mendukung
upaya-upaya pencegahan, respon cepat serta penanganan bila wabah terjadi
3. Mengupayakan tindak penanganan, seperti sumberdaya
manusia yang profesional, sarana pelayanan kesehatan, sarana transportasi,
komunikasi, logistik serta pembiayaan operasional
4. Upaya penguatan surveilans epidemiologi untuk
mengidentifikasi risiko dan menentukan strategi intervensi dan penanganan
maupun respon dini di semua jajaran
J. Mitigasi Bencana Konflik
pappiptek.lipi.go.id
mmc.tirto.id
dapat dilakukan dengan cara:
1. Mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk ikut serta
memelihara stabilitas ketentraman dan ketertiban
2. Mendukung kelangsungan demokratisasi politik dengan
keberagaman aspirasi politik, serta mengedapankan moral dan etika budaya
politik berdasarkan Pancasila dan UUD 1945
3. Mengembangkan supremasi hukum dengan menegakkan hukum
secara konsisten, berkeadilan dan kejujuran
4. Meningkatkan pemahaman dan penyadaran terkait
perbedaan serta penegakkan HAM
5. Meningkatkan kinerja aparatur negara, dalam rangka
mewujudkan aparatur negara yang berfungsi melayani masyarakat, profesional,
berdayaguna, produktif, transparan, bebas dari KKN
itulah
penjelasan terkait dengan Mitigasi Bencana Alam.
Semoga kita bisa selalu siap dan wasapada terhadap segala bentuk bencana yang
ada. Silahkan Shere artikel ini jika dinilai bermanfaat. terimakasih.
TERIMAKASIH
BalasHapusTerimakasih
BalasHapus