Minggu, 04 Maret 2018

Menghitung nilai persedian barang di gudang dengan menggunakan metode FIFO, LIFO, AVERAGE


PENGERTIAN FIFO (FIRST IN FIRST OUT)
Metode ini menerapkan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal / pertama masu akan digunakan / dijual terlebih dahulu, jadi yang tersisa di persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli (masuk). Metode FIFO dianggap berdampak pada nilai aktiva yang dibeli perusahaan dan cenderung menghasilkan persediaan yag nilainya tinggi.

PENGERTIAN LIFO (LAST IN FIRST OUT)
Metode ini menerapkan bahwa persediaan dengan nilai perolehan terakhir (masuk) akan dijual/digunakan lebih dulu, sehingga perolehan persediaan akhir dinilai berdasarkan nilai perolehan yang pertama (awal) masuk (dibeli). Metode LIFO dianggap berdampak pada nilai aktiva yang rendah pada perusahaan dan cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah.

PENGERTIAN METODE RATA-RATA (AVERAGE METHOD)
Metode rata-rata atau juga disebut metode average, metode ini menyatakan bahwa nilai persediaan akhir akan menghailak amtara nilai persediaan dengan metode FIFO. Dengan menggunakan metode ini maka akan berdampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan.

Contoh Soal I
PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tanggal
Keterangan
Kuantitas
Harga
2
Jan
Persediaan awal
200 unit
Rp. 9.000
10
Maret
Pembelian
300 unit
Rp.10.000
5
April
Penjualan
200 unit
Rp.15.000
7
Mei
Penjualan
100 unit
Rp.15.000
21
Sept
Pembelian
400 unit
Rp.11.000
18
Nov
Pembelian
100 unit
Rp.12.000
20
Nov
Penjualan
200 unit
Rp.17.000
10
Des
Penjualan
200 unit
Rp.18.000

Diminta :
Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode FIFO, LIFO dan Average.
Hitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualanya.
Jawab : 
1.             FIFO (masuk pertama keluar pertama)


Metode FIFO
2. LIFO (masuk terakhir keluar pertama)

Metode LIFO
3. Rata-rata (average)

Metode Average
4. Harga Pokok Penjualan
1.  Sistem Periodik
FIFO
LIFO
Rata-rata
Persediaan awal
1.800.000
1.800.000
1.800.000
Pembelian
8.600.000
8.600.000
8.600.000
Barang tersedia utk dijual
10.400.000
10.400.000
10.400.000
Persediaan akhir
(3.400.000)
(2.800.000)
(3.120.000)
Harga Pokok penjualan
7.000.000
7.600.000
7.280.000

2.        Sistem Perpetual
FIFO
LIFO
Rata-rata
Persediaan awal
1.800.000
1.800.000
1.800.000
Pembelian
8.600.000
8.600.000
8.600.000
Barang tersedia utk dijual
10.400.000
10.400.000
10.400.000
Persediaan akhir
(3.400.000)
(2.900.000)
(3.224.000)
Harga Pokok penjualan
7.000.000
7.500.000
7.176.000

Laba Kotor
1. Sistem Periodik
FIFO
LIFO
Rata-rata
Penjualan
11.500.000
11.500.000
11.500.000
Harga Pokok Penjualan
(7.000.000)
(7.600.000)
(7.280.000)
Laba Kotor
4.500.000
3.900.000
4.220.000
2. Sistem Perpetual
FIFO
LIFO
Rata-rata
Penjualan
11.500.000
11.500.000
11.500.000
Harga Pokok Penjualan
(7.000.000)
(7.500.000)
(7.176.000)
Laba Kotor
4.500.000
4.000.000
4.324.000

Jurnal
1. Periodik (FIFO)
Saat Mencatat Pembelian:
Pembelian
Rp. 8.600.000
           Utang usaha/Kas
                             Rp. 8.600.000
Saat Mencatat Penjualan:
Piutang Usaha/Kas
Rp. 11.500.000
         Penjualan
                            Rp. 11.500.000
Saat Penyesuaian untuk Persediaan:
Ikhtisar Rugi Laba
Rp. 1.800.000
          Persediaan
                              Rp. 1.800.000
Persediaan
Rp. 3.400.000
          Ikhtisar Rugi Laba
                               Rp. 3.400.000
2. Perpetual (FIFO)
Saat Mencatat Pembelian:
Persediaan
Rp. 8.600.000
               Utang Usaha/Kas
                          Rp. 8.600.000
Saat Mencatat Penjualan:
Piutang Usaha
Rp. 11.500.000
                 Penjualan
                            Rp. 11.500.000
Harga Pokok Penjualan
Rp. 7.000.000
                Persediaan
                             Rp. 7.000.000
Contoh Soal II

Berikut adalah transaksi PT. Dipa Jaya selama Bulan Juli 2017.
Tanggal
Keterangan
Kuantitas
Harga
1 Juli
Persediaan awal
100 unit
Rp.10.000
5 Juli
Pembelian
500 unit
Rp.12.000
12 Juli
Pembelian
100 unit
Rp.15.000
22 Juli
Penjualan
300 unit
Rp.25.000
27 Juli
Pembelian
100 unit
Rp 20.000
30 Juli
Penjualan
50 unit
Rp.30.000

Diminta:
Tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan (HPP) dan laba kotor, Bila di asumsikan perusahaan menggunakan Sistem periodik FIFO dan Sistem Perpetual LIFO.
Jawab:
1. Sistem periodik FIFO
Persediaan barang yang siap dijual (unit) adalah :
Tanggal
Keterangan
Kuantitas
Harga (Rp.)
1 Juli
Persediaan awal
100 unit @ Rp.10.000
1.000.000
5 Juli
Pembelian
500 unit @ Rp.12.000
6.000.000
12 Juli
Pembelian
100 unit @ Rp.15.000
1.500.000
27 Juli
Pembelian
100 unit @ Rp 20.000
2.000.000
      800 unit
10.500.000
Persediaan yang siap di jual (harga) adalah Rp. 10.500.000.
Unit persediaan akhir adalah :
= persediaan (unit) yang siap dijual – Unit yang terjual
= 800 unit – 350 unit = 450 unit
Nilai unit akhir.
= 100 unit @ Rp. 20.000
= Rp. 2.000.000
= 100 unit @ Rp. 15.000
= Rp. 1.500.000
= 250 unit @ Rp. 12.000
= Rp. 3.000.000
450 unit
= Rp. 6.500.000

Harga pokok penjualan:
= Nilai persediaan (harga) yang tersedia untuk dijual – nilai persediaan (harga) unit akhir
= 10.500.000 – Rp. 6.500.000 = 4.000.000
Laba Kotor:
= Hasil penjualan – Harga pokok penjualan
= 9.000.000 – Rp. 4.000.000 = 5.000.000


Metode LIFO Perpetual
Melalui metode perpetual LIFO kita dapat mengetahui hal-hal berikut ini :
Nilai persediaan akhir
Rp. 5.600.000
Harga Pokok penjualan
Rp. 4.900.000
Laba kotor
= Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000
= Rp. 4.100.000

Sumber : Modul Akuntansi 
Itulah tadi penjelasan mengani Metode FIFO, LIFO dan Average Beserta (2 Contoh Soal dan Penyelesaiannya). Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih.
Kunjungi Juga :


Menerapkan Pembuatan Email

  Menerapkan Pembuatan Email Definisi Email Email adalah kependekan dari electronic mail. Jadi singkatan email berasal dari bahasa inggris y...