PENGERTIAN FIFO (FIRST IN FIRST OUT)
Metode ini menerapkan bahwa persediaan dengan nilai perolehan awal
/ pertama masu akan digunakan / dijual terlebih dahulu, jadi yang tersisa di
persediaan akhir dinilai dengan nilai perolehan persediaan yang terakhir dibeli
(masuk). Metode FIFO dianggap berdampak pada nilai aktiva yang dibeli
perusahaan dan cenderung menghasilkan persediaan yag nilainya tinggi.
PENGERTIAN LIFO (LAST IN FIRST OUT)
Metode ini menerapkan bahwa persediaan dengan nilai perolehan
terakhir (masuk) akan dijual/digunakan lebih dulu, sehingga perolehan
persediaan akhir dinilai berdasarkan nilai perolehan yang pertama (awal) masuk
(dibeli). Metode LIFO dianggap berdampak pada nilai aktiva yang rendah
pada perusahaan dan cenderung menghasilkan nilai persediaan akhir yang rendah.
PENGERTIAN METODE RATA-RATA (AVERAGE METHOD)
Metode rata-rata atau juga disebut metode average, metode
ini menyatakan bahwa nilai persediaan akhir akan menghailak amtara nilai
persediaan dengan metode FIFO. Dengan menggunakan metode ini maka akan
berdampak pada laba kotor dan harga pokok penjualan.
Contoh Soal I
PT. Saburai melakukan perlakuan (pembelian, penjualan) persediaan
pada tahun 2018 adalah sebagai berikut :
Tanggal
|
Keterangan
|
Kuantitas
|
Harga
|
||
2
|
Jan
|
Persediaan awal
|
200 unit
|
Rp. 9.000
|
|
10
|
Maret
|
Pembelian
|
300 unit
|
Rp.10.000
|
|
5
|
April
|
Penjualan
|
200 unit
|
Rp.15.000
|
|
7
|
Mei
|
Penjualan
|
100 unit
|
Rp.15.000
|
|
21
|
Sept
|
Pembelian
|
400 unit
|
Rp.11.000
|
|
18
|
Nov
|
Pembelian
|
100 unit
|
Rp.12.000
|
|
20
|
Nov
|
Penjualan
|
200 unit
|
Rp.17.000
|
|
10
|
Des
|
Penjualan
|
200 unit
|
Rp.18.000
|
|
Diminta :
Hitunglah nilai persediaan akhir Sistem perpetual dengan metode
FIFO, LIFO dan Average.
Hitung Laba Kotor dan Harga Pokok Penjualanya.
Jawab :
1.
FIFO
(masuk pertama keluar pertama)
Metode FIFO
2. LIFO (masuk terakhir keluar pertama)
Metode LIFO
3. Rata-rata (average)
Metode Average
4. Harga Pokok Penjualan
1. Sistem Periodik
FIFO
|
LIFO
|
Rata-rata
|
|
Persediaan awal
|
1.800.000
|
1.800.000
|
1.800.000
|
Pembelian
|
8.600.000
|
8.600.000
|
8.600.000
|
Barang tersedia utk dijual
|
10.400.000
|
10.400.000
|
10.400.000
|
Persediaan akhir
|
(3.400.000)
|
(2.800.000)
|
(3.120.000)
|
Harga Pokok penjualan
|
7.000.000
|
7.600.000
|
7.280.000
|
2.
Sistem
Perpetual
FIFO
|
LIFO
|
Rata-rata
|
|
Persediaan awal
|
1.800.000
|
1.800.000
|
1.800.000
|
Pembelian
|
8.600.000
|
8.600.000
|
8.600.000
|
Barang tersedia utk dijual
|
10.400.000
|
10.400.000
|
10.400.000
|
Persediaan akhir
|
(3.400.000)
|
(2.900.000)
|
(3.224.000)
|
Harga Pokok penjualan
|
7.000.000
|
7.500.000
|
7.176.000
|
Laba Kotor
1. Sistem Periodik
FIFO
|
LIFO
|
Rata-rata
|
|
Penjualan
|
11.500.000
|
11.500.000
|
11.500.000
|
Harga Pokok Penjualan
|
(7.000.000)
|
(7.600.000)
|
(7.280.000)
|
Laba Kotor
|
4.500.000
|
3.900.000
|
4.220.000
|
2. Sistem Perpetual
FIFO
|
LIFO
|
Rata-rata
|
|
Penjualan
|
11.500.000
|
11.500.000
|
11.500.000
|
Harga Pokok Penjualan
|
(7.000.000)
|
(7.500.000)
|
(7.176.000)
|
Laba Kotor
|
4.500.000
|
4.000.000
|
4.324.000
|
Jurnal
1. Periodik (FIFO)
Saat Mencatat Pembelian:
Pembelian
|
Rp. 8.600.000
|
Utang usaha/Kas
|
Rp. 8.600.000
|
Saat Mencatat Penjualan:
Piutang Usaha/Kas
|
Rp. 11.500.000
|
Penjualan
|
Rp. 11.500.000
|
Saat Penyesuaian untuk Persediaan:
Ikhtisar Rugi Laba
|
Rp. 1.800.000
|
Persediaan
|
Rp. 1.800.000
|
Persediaan
|
Rp. 3.400.000
|
Ikhtisar Rugi Laba
|
Rp. 3.400.000
|
2. Perpetual (FIFO)
Saat Mencatat Pembelian:
Persediaan
|
Rp. 8.600.000
|
Utang
Usaha/Kas
|
Rp. 8.600.000
|
Saat Mencatat Penjualan:
Piutang Usaha
|
Rp. 11.500.000
|
Penjualan
|
Rp. 11.500.000
|
Harga Pokok Penjualan
|
Rp. 7.000.000
|
Persediaan
|
Rp. 7.000.000
|
Contoh Soal II
Berikut adalah transaksi PT. Dipa Jaya selama Bulan Juli 2017.
Tanggal
|
Keterangan
|
Kuantitas
|
Harga
|
1 Juli
|
Persediaan awal
|
100 unit
|
Rp.10.000
|
5 Juli
|
Pembelian
|
500 unit
|
Rp.12.000
|
12 Juli
|
Pembelian
|
100 unit
|
Rp.15.000
|
22 Juli
|
Penjualan
|
300 unit
|
Rp.25.000
|
27 Juli
|
Pembelian
|
100 unit
|
Rp 20.000
|
30 Juli
|
Penjualan
|
50 unit
|
Rp.30.000
|
Diminta:
Tentukan nilai persediaan akhir, harga pokok penjualan (HPP) dan
laba kotor, Bila di asumsikan perusahaan menggunakan Sistem periodik FIFO dan
Sistem Perpetual LIFO.
Jawab:
1. Sistem periodik FIFO
Persediaan barang yang siap dijual (unit) adalah :
Tanggal
|
Keterangan
|
Kuantitas
|
Harga (Rp.)
|
1 Juli
|
Persediaan awal
|
100 unit @ Rp.10.000
|
1.000.000
|
5 Juli
|
Pembelian
|
500 unit @ Rp.12.000
|
6.000.000
|
12 Juli
|
Pembelian
|
100 unit @ Rp.15.000
|
1.500.000
|
27 Juli
|
Pembelian
|
100 unit @ Rp 20.000
|
2.000.000
|
800 unit
|
10.500.000
|
Persediaan yang siap di jual (harga) adalah Rp. 10.500.000.
Unit persediaan akhir adalah :
= persediaan (unit) yang siap dijual – Unit yang terjual
= 800 unit – 350 unit = 450 unit
Nilai unit akhir.
= 100 unit @ Rp. 20.000
|
= Rp. 2.000.000
|
= 100 unit @ Rp. 15.000
|
= Rp. 1.500.000
|
= 250 unit @ Rp. 12.000
|
= Rp. 3.000.000
|
450 unit
|
= Rp. 6.500.000
|
Harga pokok penjualan:
= Nilai persediaan (harga) yang tersedia untuk dijual – nilai
persediaan (harga) unit akhir
= 10.500.000 – Rp. 6.500.000 = 4.000.000
Laba Kotor:
= Hasil penjualan – Harga pokok penjualan
= 9.000.000 – Rp. 4.000.000 = 5.000.000
Metode LIFO Perpetual
Melalui metode perpetual LIFO kita dapat mengetahui hal-hal berikut
ini :
Nilai persediaan akhir
|
Rp. 5.600.000
|
Harga Pokok penjualan
|
Rp. 4.900.000
|
Laba kotor
|
= Rp. 9.000.000 – Rp. 4.900.000
|
= Rp. 4.100.000
|
Sumber : Modul Akuntansi
Itulah tadi penjelasan mengani Metode FIFO, LIFO dan Average Beserta (2 Contoh Soal dan Penyelesaiannya).
Semoga bermanfaat bagi pembaca sekalian. Sekian dan terimakasih.
Kunjungi Juga :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar